Welcome to my Blog... :) Cupapacupa...!
With me,, irza :) :)

Sabtu, 27 Agustus 2011

Ekonomi Politik Internasional


IDEOLOGI KOMUNIS CINA
DALAM KRISIS GLOBAL

Oleh : Irza Khurun’in (0911240012)
Ekonomi Politik Internasional adalah hubungan antar ekonomi dan politik dalam suatu kajian yang mempunyai tujuan tertentu untuk kepentingan nasional. Ekonomi politik internasional fokus pada state karena state adalah aktor yang berada diantara  hubungan antara ekonomi dan politik, internasional dan domestik. Dalam menghadapi globalisasi, state mengatur kompetisi tekanan-tekanan dari internal maupun eksternal yang dapat mengakibatkan perubahan kebijakan. Negara mengalami dampak-dampak dari hal-hal tersebut sehingga state menjadi objek yang cocok dalam ekonomi politik internasional.
            Dalam artikel yang berjudul “Ekonom Cina: AS ‘Pembentuk Nisan’ Perang Mata Uang”, menceritakan bagaimana ketakutan Amerika Serikat yang saat ini masih disebut sebagai negara adidaya, akan dapat tersaingi oleh Cina. Terkait dengan tetap lolosnya Cina dalam krisis global 2008 tersebut. Hal ini disebabkan oleh Amerika Serikat sebagai negara adikuasa atau adidaya di dunia yang jatuh collapse akibat krisis yang ia ciptakan sendiri. Baik negara-negara maju maupun berkembang terkena dampak krisis tersebut, entah dampaknya kecil atau besar. Terutama negara-negara penganut ideologi neoliberalisme atau liberalisme seperti Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Jerman, Jepang, dan negara-negara Eropa lainnya.
            Dalam krisis global ini, Cina sempat mengalami anjlok dalam perekonomiannya, tapi Cina dapat cepat pulih, dan terus mengejar ketertinggalannya. Oleh karena ketakutan yang dialami Amerika itulah, ekonom Cina mengatakan bahwa Amerika Serikat melepaskan tembakan pertama dalam perang mata uang dan seluruh dunia harus waspada terhadap strategi yang disengaja untuk mendevaluasi dolar.
            Dalam artikel lain, tapi yang juga ,masih berkesinambungan mengatakan, Secara ekonomi dan perdagangan, tidak ada yang bisa memperkirakan kalau China ternyata mampu mengumpulkan cadangan devisa lebih dari dua triliun dollar AS. Ketika sistem ekonomi dan keuangan dunia terkoyak-koyak, China dengan sistem pembangunan dan modernisasi ”sosialisme ala China” bertahan kokoh menyaksikan badai yang memorakporandakan sistem kapitalis dalam semangat neoliberalisme di era globalisasi. (http://internasional.kompas.com/read/2009/09/30/05475042/rrc.melawan.status.quo.internasional)           
            Artikel “Ekonom Cina: AS ‘Pembentuk Nisan’ Perang Mata Uang” tersebut merupakan artikel tentang kajian ekonomi politik internasional, karena didalamnya tercantum mengenai kajian politik dan juga ekonomi secara internasional. Diceritakan bahwa krisis global yang melanda dunia tahun 2008, tidak luput juga berdampak pada perekonomian Cina. Cina yang dikenal sebagai negara komunis, mampu cepat bangkit dari keterpurukan di krisi global yang diciptakan oleh Amerika Serikat akibat kesalahan spekulasi dalam hal real estate. Ini adalah sebuah analisa yang membuktikan bahwa Neoliberalisme tidak selalu lebih baik dari Komunisme.
            Menurut pandangan saya, dari bangkitnya Cina dalam krisis global 2008 ini, dapat menjadikan contoh bahwa sudah saatnya melihat perekonomian dan perpolitikan dari perspektif yang berbeda, tidak melulu hanya dari perspektif barat. Buktinya Cina dengan nilai-nilai politis komunisme yang mengedepankan negara sebagai aktor, bisa membuat Cina diprediksikan akan menjadi saingan kuat Amerika Serikat.
             
Artikel sumber:

1 komentar:

  1. Terimakasih atas pengetahuanya,tambah wawasan,GOT TO MOVE,mampir juga ya ke www.cendika.co.cc

    BalasHapus